Bagaimanakah Kita Menyambut Ramadhan ?
21JUL
Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa..(Al-Baqoroh:186).Ketika Allah ta’ala memanggil kita dengan pangilan orang-orang yang beriman,sebuah panggilan yang menggetarkan jiwa seseorang yang dalam hatinya tertanam makna iman.Dengan imanlah seorang muslim menjadi berbeda dengan orang-orang yang tidak mendapatkan petunjuk tentang hakikat dari keberadaan mereka di dunia ini,dan berbeda pula dengan mereka yang tidak mengetahui siapa penciptanya dan tidak melintasi jalan yang telah diatur oleh Allah ta’ala sebagai jalan untuk meraih ridhoNya.
Sebagai Muslim yang di dalam dirinya tertanam makna iman yang shahih sudah semetinya ia mengetahui dan menyadari betapa penting dan berharganya waktu yang merupakan bagian dari kehidupannya.Waktu adalah modal yang diberikan oleh Allah ta’ala pada manusia di dunia untuk di kelola dan dimanfaatkan sehingga manusia dapat menuai hasilnya kelak di kehidupan akhirat yang abadi. Dalam hadist yang di riwayatkan ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam berpesan :“Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain):Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, masa mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum fakirmu” (Riwayat Al Hakim dan Baihaqi).Dalam hadist di atas Nabi Mulia ini mengajak umatnya agar memanfaatkan kesempatan yang di miliki untuk melakukan hal-hal yang berguna di kehidupannya,sebelum hilang kesempatan itu,sungguh ini merupakan pedoman hidup yang sangat berharga yang di sampaikan Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallambagi kehidupan manusia.Siapapun yang menerapkan pedoman ini dalam kehidupanya sehari-hari pasti ia tidak akan rela melewatkan waktu tanpa menghiasinya dengan amal kebajikan.
Sebentar lagi akan mendatangi kita bulan Ramadhan,bulan yang penuh dengan rahmat,bulan yang salah satu malamnya lebih baik dari seribu bulan.Seorang muslim tentunya tidak ingin melewatkan musim pahala ini tanpa mendapatkan fadhilahnya,supaya dia bisa meraih fadhilah itu dia dianjurkan mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya bulan ini dengan perasaan senang,menjaga diri dari perbuatan yang bisa menghalangi fadhlilah bulan mulia ini,dan mempersiapkan diri untuk mengisinya dengan amal-amal shaleh.
Umat Islam seharusnya senang dan bahagia dengan datangnya bulan maghfirah ini,tidak malah susah atau merasa kebebasannya terbatasi,karena sikap yang demikian bisa menyebabkan ia larut dalam kelalaian dan kemalasan sehingga terhalang dari barokah Ramadhan.Perasaan senang pada diri muslim ini lahir karena ia menyadari atas karunia dan rahmat yang telah diberikan Allah yaitu kesempatan menjumpai bulan Ramadhan,yang berarti ini adalah kesempatannya untuk meraih banyak pahala dan juga kesempatan untuk menghapus dosa-dosanya.“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.(Yunus:58).Bukankah bulan Ramadhan adalah karunia Allah ta’ala bagi umat muslim ?. Di bulan ini do’a dikabulkan, pahala dilipat gandakan,dan juga kesempatan untuk melebur dosa.Sebagaimana yang telah dijelaskan Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam : “Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.(HR.Bukhori dan Muslim).
Umat Islam seharusnya senang dan bahagia dengan datangnya bulan maghfirah ini,tidak malah susah atau merasa kebebasannya terbatasi,karena sikap yang demikian bisa menyebabkan ia larut dalam kelalaian dan kemalasan sehingga terhalang dari barokah Ramadhan.Perasaan senang pada diri muslim ini lahir karena ia menyadari atas karunia dan rahmat yang telah diberikan Allah yaitu kesempatan menjumpai bulan Ramadhan,yang berarti ini adalah kesempatannya untuk meraih banyak pahala dan juga kesempatan untuk menghapus dosa-dosanya.“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.(Yunus:58).Bukankah bulan Ramadhan adalah karunia Allah ta’ala bagi umat muslim ?. Di bulan ini do’a dikabulkan, pahala dilipat gandakan,dan juga kesempatan untuk melebur dosa.Sebagaimana yang telah dijelaskan Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam : “Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.(HR.Bukhori dan Muslim).
Agar bisa meraih karunia dan fadhilah Allah ta’ala yang di curahkan dalam bulan Ramadhan ada beberapa perilaku yang harus dihindari, karena perilaku tersebut bisa menghalangi pelakunya dari fadhilah bulan mulia ini sebagaimana dijelaskan Ulama antara lain:
1.Perkataan dusta dan perbuatan dusta.
Rasulullah sholallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan pekerjaan dusta,maka Allah tidak membutuhkanya untuk meninggalkan makan dan minum”(HR.Bukhori,Abu Dawud,Tirmidzi dan Ibnu Majah).
2.Perkataan kotor,perkataan dan perbuatan dosa dan maksiat,dan juga perkataan yang mengandung unsur penghinaan dan merendahkan orang lain.
Puasa adalah perisai,ketika di hari dimana salah satu dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertengkar.(HR.Bukhori).
Janganlah berperilaku seperti orang jahiliyah (menghina dan merendahkan orang lain ),jika ada yang memakimu atau mencacimu katakalah : sesungguhnya aku orang yang berpuasa,(diucapkan) dua kali.(HR.Bukhori ,Muslim,Abu Dawud,Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Puasa perisai selama tidak dilubangi(HR.Nasa’i),dalam riwayat lain disebutkan kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ditanya apa yang menyebakan perisai itu berlubang,jawab beliau : bohong dan ghibah.(HR.At-Tabrani).
3.Makan makanan haram.
Kita diperintahkan untuk selalu menjaga perut kita dari makanan yang diharamkan dan pada bulan Ramadhan perintah ini semakin kuat.Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita akan hal ini,beliau bersabda:”sesungguhnya Allah zat yang baik,tidak menerima kecuali sesuatu yang baik pula”.(HR.Muslim).Seseorang yang berpuasa kemudian dia berbuka atau sahur dengan makanan yang haram,maka dia telah menyebabkan puasanya tidak diterima.Sebagian Ulama mengatakan : “Jika anda berpuasa perhatikan makanan yang anda gunankan untuk berbuka,dan dengan siapa anda berbuka”
4.Memandang remeh sesuatu yang berkaitan dengan puasa Ramadhan.
Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa ada udzur syar’i adalah salah satu dari sikap meremehkan puasa Ramadhan dan tentunya ini akan berakibat berat bagi pelakunya,sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa sallam: Siapa yang berbuka(tidak berpuasa) satu hari di bulan Ramadhan tanpa ada hal yang memperbolehkanya dan dia tidak dalam keadaan sakit,maka tidak cukup sebagai gantinya puasa sepanjang masa meski ia mengerjakan puasa itu.(HR.Tirmidzi,Abu dawud dan An-Nasa’i).
Sementara Ulama menjelaskan bahwa maksud dari hadist di atas bahwa seorang yang meninggalkan puasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa udzur ia tidak akan menemukan fadhilah dan pahala puasa yang ia tinggalkan meski ia berpuasa sepanjang masa,akan tetapi dalam mengantikannya cukup dengan berpuasa sehari.Hadits ini menunjukan betapa besar pahala dan fadhilah puasa Ramadhan,dan bagi yang pernah meninggalkannya maka hendaknya segera bertaubat dan segera mengantikannya (qodho’).Berbuka sebelum masuk waktunya juga merupakan bentuk dari sikap meremehkan fadhilah bulan ini,memang kita dianjurkan segera berbuka tapi jika kita sudah memastikan telah masuk waktu maghrib.
5.Memutus tali silaturahmi,durhaka pada orang tua,mengkonsumsi khamer dan narkoba,dan membenci sesama muslim.
Empat perilaku bisa membawa pelakunya pada murka Allah ta’ala dan menjadikannya terhalang dari mahfirah Allah ta’ala di bulan Ramadhan dan di selain Ramadhan,sebagaimana dijelaskan dalam satu hadist di akhir bulan Ramadhan Allah ta’ala mengampuni dosa-dosa muslim kecuali orang yang memutus tali silatturahmi,durhaka pada orang tua,peminum khomer dan orang yang di dalam hatinya menyimpan kebencian pada muslim lain.Semoga kita bisa membersihkan diri dari perilaku-perilaku yang bisa menghalangi kita dari nur,karunia dan barokah Ramadhan.
Di samping menghindari hal-hal yang bisa menghalangi barokah bulan mulia ini,umat Islam juga sangat dianjurkan untuk memprogram bulan Ramadhan dengan rangkaian amal ibadah,sebagaimana bimbingan Nabi kita Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam agar kita mengisi malam ramadhan dengan shalat terawih dan beragam amal shaleh lainya.Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau di bulan ramadhan selalu meningkatkan amal ibadahnya,terlebih lagi di sepuluh hari terakhir dari bulan ini,sudah semestinya kita selaku umatnya menjadikan Nabi dan Rasul yang mulia ini sebagai teladan dan mengikuti semampu kita apa yang telah beliau ajarkan pada umatnya,dan jangan sampai kita meniru kebiasaan sebagian orang yang semangat di awal Ramadhan kemudian semangatnya mengedur dan menjadi malas ketika memasuki akhir bulan.
1.Perkataan dusta dan perbuatan dusta.
Rasulullah sholallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan pekerjaan dusta,maka Allah tidak membutuhkanya untuk meninggalkan makan dan minum”(HR.Bukhori,Abu Dawud,Tirmidzi dan Ibnu Majah).
2.Perkataan kotor,perkataan dan perbuatan dosa dan maksiat,dan juga perkataan yang mengandung unsur penghinaan dan merendahkan orang lain.
Puasa adalah perisai,ketika di hari dimana salah satu dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertengkar.(HR.Bukhori).
Janganlah berperilaku seperti orang jahiliyah (menghina dan merendahkan orang lain ),jika ada yang memakimu atau mencacimu katakalah : sesungguhnya aku orang yang berpuasa,(diucapkan) dua kali.(HR.Bukhori ,Muslim,Abu Dawud,Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Puasa perisai selama tidak dilubangi(HR.Nasa’i),dalam riwayat lain disebutkan kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ditanya apa yang menyebakan perisai itu berlubang,jawab beliau : bohong dan ghibah.(HR.At-Tabrani).
3.Makan makanan haram.
Kita diperintahkan untuk selalu menjaga perut kita dari makanan yang diharamkan dan pada bulan Ramadhan perintah ini semakin kuat.Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita akan hal ini,beliau bersabda:”sesungguhnya Allah zat yang baik,tidak menerima kecuali sesuatu yang baik pula”.(HR.Muslim).Seseorang yang berpuasa kemudian dia berbuka atau sahur dengan makanan yang haram,maka dia telah menyebabkan puasanya tidak diterima.Sebagian Ulama mengatakan : “Jika anda berpuasa perhatikan makanan yang anda gunankan untuk berbuka,dan dengan siapa anda berbuka”
4.Memandang remeh sesuatu yang berkaitan dengan puasa Ramadhan.
Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa ada udzur syar’i adalah salah satu dari sikap meremehkan puasa Ramadhan dan tentunya ini akan berakibat berat bagi pelakunya,sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa sallam: Siapa yang berbuka(tidak berpuasa) satu hari di bulan Ramadhan tanpa ada hal yang memperbolehkanya dan dia tidak dalam keadaan sakit,maka tidak cukup sebagai gantinya puasa sepanjang masa meski ia mengerjakan puasa itu.(HR.Tirmidzi,Abu dawud dan An-Nasa’i).
Sementara Ulama menjelaskan bahwa maksud dari hadist di atas bahwa seorang yang meninggalkan puasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa udzur ia tidak akan menemukan fadhilah dan pahala puasa yang ia tinggalkan meski ia berpuasa sepanjang masa,akan tetapi dalam mengantikannya cukup dengan berpuasa sehari.Hadits ini menunjukan betapa besar pahala dan fadhilah puasa Ramadhan,dan bagi yang pernah meninggalkannya maka hendaknya segera bertaubat dan segera mengantikannya (qodho’).Berbuka sebelum masuk waktunya juga merupakan bentuk dari sikap meremehkan fadhilah bulan ini,memang kita dianjurkan segera berbuka tapi jika kita sudah memastikan telah masuk waktu maghrib.
5.Memutus tali silaturahmi,durhaka pada orang tua,mengkonsumsi khamer dan narkoba,dan membenci sesama muslim.
Empat perilaku bisa membawa pelakunya pada murka Allah ta’ala dan menjadikannya terhalang dari mahfirah Allah ta’ala di bulan Ramadhan dan di selain Ramadhan,sebagaimana dijelaskan dalam satu hadist di akhir bulan Ramadhan Allah ta’ala mengampuni dosa-dosa muslim kecuali orang yang memutus tali silatturahmi,durhaka pada orang tua,peminum khomer dan orang yang di dalam hatinya menyimpan kebencian pada muslim lain.Semoga kita bisa membersihkan diri dari perilaku-perilaku yang bisa menghalangi kita dari nur,karunia dan barokah Ramadhan.
Di samping menghindari hal-hal yang bisa menghalangi barokah bulan mulia ini,umat Islam juga sangat dianjurkan untuk memprogram bulan Ramadhan dengan rangkaian amal ibadah,sebagaimana bimbingan Nabi kita Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam agar kita mengisi malam ramadhan dengan shalat terawih dan beragam amal shaleh lainya.Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau di bulan ramadhan selalu meningkatkan amal ibadahnya,terlebih lagi di sepuluh hari terakhir dari bulan ini,sudah semestinya kita selaku umatnya menjadikan Nabi dan Rasul yang mulia ini sebagai teladan dan mengikuti semampu kita apa yang telah beliau ajarkan pada umatnya,dan jangan sampai kita meniru kebiasaan sebagian orang yang semangat di awal Ramadhan kemudian semangatnya mengedur dan menjadi malas ketika memasuki akhir bulan.
Yaa Allah berilah kami barokah di bulan sya’ban ini,dan jadikanlah bulan suci ramadhan yang akan menghampiri kami sebagai bulan yang paling banyak memberi barokah bagi kami dan bukalah pintu-pintu kebaikan bagi umat Islam..amin.
0 comments:
Post a Comment